Zakat

Zakat
A.   Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika di ucapkan, zaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah, tumbuh dan bertambah jika diberkati.kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci).
Allah swt. Berfirman :
http://www.surah.my/images/s091/a009.png
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (QS Asy-syams :9)
Maksud kata zakka dalam ayat ini ialah menyucikan dari kotoran. Arti yang sama (suci) juga terlihat dalam ayat berikut:
http://www.surah.my/images/s087/a014.png
“Sesungguhnya, beruntunglah orang yang menyucikan diri” (QS Al-A’la:14)
Kata zakat, adakalanya bermakna pujian, misalnya dalam firman Allah swt. Berikut ini:
http://www.surah.my/images/s053/a032.png
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci (QS An-Najm:32)”
Adapun harta yang dikeluarkan, menurut syara’ dinamakan zakat karena harta itu akan bertambah dan memelihara dari kebinasaan. Allah swt. Berfirman:
http://www.surah.my/images/s002/a043.png
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ruku’lah kalian bersama orang-orang yang ruku’ (QS Al-Baqarah: 43)
Maksudnya, zakat itu akan menyucikan orang yang mengeluarkannya dan akan menumbuhkan pahalanya. (Al-zuhaily, 1997: 82-83).
B.     Syarat Zakat
Menurut kesepakatan ulama , Zakat mempunyai beberapa syarat wajib dan syarat sah. syarat wajib zakat diantaranya:
a)      Merdeka.
b)      Islam.
c)      Baligh dan Berakal.
d)     Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati.
e)      Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.
f)       Harta yang dizakati adalah milik penuh.
g)      Kepemilkan harta yang telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun qamariyah.
h)      Harta tersebut bukan merupakan harta hasil utang.
i)        Harta yang akan dizakati melebihi kebutuhan pokok.   

Adapun syarat sah pelaksanaan zakat
a)      Niat.
b)      Tamlik (memindahkan kepemilikan harta kepada menerimanya)

C.     HUKUM-HUKUM ZAKAT
1)      Zakat diwajibkan bagi orang-orang Islam yang merdeka, tidak disyaratkan sampai umur dan berakal.
2)      Zakat wajib atas barang-barang perniagaan sebagaimana wajib pada unta, sapi, kambing dan tiap-tiap tumbuh-tumbuhan dan zakat ditunaikan setiap satu tahun sekali.
3)      Termasuk wajib zakat adalah mengeluarkan zakat fitri yang dikenal dengan zakat jiwa.
4)      Islam memperhatikan soal zakat, waktu, kadar, dan nishab, orang yang wajib atasnya dan orang-orang yang berhak menerimannya.
5)      Syara’ dengan sangat tegas menjadikan zakat pada empat macam harta dan dialah harta-harta yang paling banyak beredar dalam masyarakat dan yang sangat dibutuhkan, antara lain :
a)      Tanaman dan buah-buahan.
b)      Unta, sapi dan kambing
c)      Emas dan perak
d)     Harta-harta perniagaan yang bermacam-macam.
6)      Islam mewajibkan zakat setahun sekali. Nishab perak ialah 200 dirham. Sedang nishab emas 20 misqal. Nishab biji-bijian dengan 50 gantang. Nishab kambing 40 ekor, lembu 30 ekor dan unta 5 ekor.
7)      Islam mewajibkan 1/5 pada rikaz dan tidak mewajibkan dan tidak mewajibkan cukup setahun kita milikinya.
8)      Islam mewajibkan 1/10 pada buah-buahan dan tanam-tanaman yang urusannya tidak diperlukan usaha manusia, sebagaimana mewajibkan 1/20 pada buah-buahan dan tanaman yang urusan penyiramannya diusahakan oleh manusia.
9)      Islam mewajibkan 21/2% pada emas dan perak. Islam mewajibkan zakat dari 40 ekor kambing, seekor kambing yang berumur 2 tahun, zakat dari 30 ekor lembu, seekor anak lembu yang berumur 2 tahun, zakat dari 5 ekor unta, seekor kambing. ( Ash-Shiddieqy, 2011: 172-173)
D.    Macam-Macam  Zakat
Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat jiwa (nafsh) / zakat fitrah dan zakat maal.
1.      Zakat jiwa (nafsh)/zakat fitrah
Pengertian fitrah ialah, sifat asal, bakat, perasaan keagamaan dan perangai, sedangkan zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi yang mengembalikan manusia muslim keadaan fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari kotoran-kotoran (dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan sebagainya. Sehingga manusia itu menyimpang dari fitrahnya. Yang dijadikan zakat fitrah adalah bahan makanan pokok bagi orang yang mengeluaran zakat fitrah atau makanan pokok di daerah tempat berzakat fitrah seperti; beras, jagung, tepung sagu, tepung gaplek dan sebagainya.
Zakat ini wajib dikeluarkan sesuai bulan Ramadhan sebelum shalat ‘id sedangkan, bagi orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat’id maka apa yang diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan sedekah, hal ini sesuai dengan hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata, “Rassulullah Saw mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai makanan bagi orang yag miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah satu shadaqah biasa (hadis abu daud dan ibnu majjah). Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai sembahyang hari raya hukumnya makruh karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari raya, dengan demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.
Banyaknya zakat fitrah untuk perorangan satu sha’ (2,5 kg/3,5 liter) dari bahan makanan untuk membersihkan puasa dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan orang miskin di hari raya idul fitri, sesuai dengan hadis Nabi Saw, “ dari ibnu umar ra; Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitri 1(satu) sha’ dari kurma/gandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat ‘id (HR.Bukhari).
Menurut Yusuf Qardhawi ada dua hikmah zakat fitrah, ialah sebagai berikut:
a.       Membersihkan kotoran selama menjalankan puasa, karena selama menjalankan puasa seringkali orang terjerumus pada perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya serta melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah.
b.      Menumbuhkan rasa kecintaan kepada orang-orang miskin dan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan member zakat fitrah kepada orang-orang miskin dan orang- yang membutuhkan akan membawa mereka kepada kebutuhan dan kegembiraan, bersuka cita pada hari raya. ( Sari, 2007: 21-23)
2.      Zakat Maal (Harta)
Zakat Maal (harta) adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti ‘harta’.

 Nishab dan Ukurannya
a)       Nishab Dan Zakat Unta
5 – 9 ekor : 1 ekor kambing berumur 2 tahun / lebih, atau 1 ekor domba berumur 1 tahun / lebih
10 – 11 ekor : 2 ekor kambing berumur 2 tahun / lebih, atau 2 ekor domba berumur 1 tahun / lebih
15 – 19 ekor : 3 ekor kambing berumur 2 tahun / lebih, atau 2,3 domba berumur 1 tahun / lebih
20 – 24 ekor : 4 ekor kambing berumur 2 tahun / lebih, atau 4 ekor domba berumur 1 tahun / lebih
25……….dst : Kelipatannya 1 ekor sapi, menurut empat mazhab, berbeda dengan Imamiyah jika 25 ekor, maka wajib mengeluarkan 5 ekor kambing. Kalau jumlahnya 26 ekor, wajib mengeluarkan 1 ekor unta yang berumur 1 tahun lebih.

b)      Nisab Dan Zakat Sapi/ Kerbau
30 – 39 ekor : 1 ekor sapi / kerbau umur 1 tahun / lebih
40 – 59 ekor : 1 ekor sapi / kerbau umur 2 tahun / lebih
60 – 69 ekor : 2 ekor sapi / 1 kerbau umur 1 tahun / lebih
70………dst : Kelipatannya 1 ekor sapi
c)      Nisab Dan Zakat Kambing

40 – 120 ekor : 1 ekor kambing betina berumur 2 tahun / lebih atau 1 ekor domba betina berumur 1 tahun / lebih
121- 200 ekor : 2 ekor kambing betina berumur 2 tahun / lebih atau 2 ekor domba betina berumur 1 tahun / lebih
201- 399 ekor : 3 ekor kambing betina berumur 1 tahun / lebih atau 3 ekor domba betina berumur 2 tahun / lebih. Kecuali Imamiyah, jika 301 ekor maka harus mengeluarkan 4 kambing
400………dst : Kelipatannya 4 ekor kambing betina berumur 2 tahun / lebih atau 4ekor domba berumur 1 tahun / lebih
1.      Hasil pertanian. Hasil pertanian yang dimaksud adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll Nishabnya sebanyak 5 wasaq= 300 sha’= 652,8 kg atau 653 kg. Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/10-nya jika hasil tanaman tersebut tumbuh dan berkembang tanpa disiram atau tanpa biaya perawatannya, tanpa membayar orang lain untuk merawatnya. Apabila pemeliharaannya memerlukan biaya maka kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 1/20-nya. ( Hadzami, 2010:6)
2.      Emas dan Perak. Meliputi harta yang terbuat dari emas dan perak dalam bentuk apapun. Nisab zakat emas 20 mitsqal, berat timbangannya 93,6 gram; zakatnya 1/40 (2,5 % = ½ mitsqal = 2,125 gram). Nisab perak 200 dirham (624 gram) zakatnya 1/40 (2,5 %) = 5 dirham (15,6 gram).(Rasjid, 2011:202).
3.      Harta Perniagaan. Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan disini termasuk yang diusahakan secara perorangan maupun kelompok/korporasi.
4.      Hasil Tambang(Ma’din). Meliputi hasil dari proses penambangan benda-benda yang terdapat dalam perut bumi/laut dan memiliki nilai ekonomis seperti minyak, logam, batu bara, mutiara dan lain-lain.
5.      Barang Temuan (Rikaz) adalah harta yang diperoleh seseorang yang berasal dari galian dalam tanah. Harta tersebut ditanam oleh orang-orang dimasa lampau dalm kurun waktu yang sudah cukup lama, dan sudah tidak diketahui lagi pemilik yang sebenarnya, karena tidak didapat keterangan yang cukup untuk itu. Harta terpendam, biasanya berupa emas atau perak, dan wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak 1/5 atau 20% dari jumlah harta terpendam tersebut. Ketentuan ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: “ zakat rikaz ( harta terpendam) adalah sebanyak seperlima”. ( HR. Bukhari dan Muslim). (Yusuf, 2004: 42).
6.      Zakat Profesi. Yakni zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta. Jika penghasilannya selama setahun lebih dari senilai 85 gram emas dan zakatnya dikeluarkan setahun sekali sebesar 2,5% setelah dikurangi kebutuhan pokok. (Aminah, 2010: 119)
DAFTAR PUSTAKA
AL-Zuhayly, Wahbah, 1997. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aminah, Mia Siti. 2010. Muslimah career mencapai karir tertinggi dihadapan Allah, keluarga, dan pekerjaan. Yogyakarta : pustaka Grhatama. (online),
Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2011. Kuliah Ibadah. Semarang: PT. Putaka Rizki Putra.
Hadzami, Syafi’i.  2010. Tauhidhihul Adillah. Jakarta: penerbit PT Elex Media Komputindo.
Rasjid, Sulaiman. 2011. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Sari, Elsi Kartika. 2007. Pengantar hukum Zakat & wakaf. Jakarta: Penerbit PT Grasindo,).
Yusuf , Mohammad Asror . 2004. Kaya karena ALLAH. Tangeran: Penerbit PT Kawan Pustaka.


Analisis  
Zakat merupakan salah satu dari rukun islam. Bagi setiap muslim wajib mengeluarkan zakat. Dalam realitanya umat muslim masih ada saja yang tidak mengeluarkan. Bahkan yang terjadi itu ada sebagian orang yang tidak berhak menerima zakat akan tetapi ikut mengambil zakat. Hal tersebut tidak baik ditiru oleh kita semua. Sebagai orang yang mengetahui hal tersebut maka harus diberi peringatan ataupun nasihat, agar orang tersebut tidak mengulangi lagi hal tersebut.

Pada zaman modern ini fiqih pun berkembang, seperti adanya zakat profesi. Kepada para profesi masing-masing yang sudah ditetapkan profesinya terhadap negara maka wajib mengeluarkan zakat profesinya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Individu

WAKAF, HIBAH, SEDEKAH, DAN HADIAH

Sejarah Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad Saw.

makalah pengertian pendidikan

MAKALAH PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK