MAKALAH PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK


Perkembangan Masa Anak-Anak

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Psikolog Perkembangan
Dosen Pengampu : Hj. Rina Rindana, S.Ag. M.Pd
   




Disusun oleh:

Eka Shohihatun Nisa: (14121110048)
Erna Erlina: (14121110049)
Mochamad Aziz Muslim: (14121110083)
Nur Kholid Mawardi: (59410256)
Kelompok/SMT : 8 / 2

PAI-A
FAKULTAS TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45132
2012/2013




BAB I
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK
A.    Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Masa anak- anak awal (p1rasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, beberapa ciri perkembangan pada masa ini adalah :
1.      Perkembangan fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat.
a.       Tinggi dan berat
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 Kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 Kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 Kg (Mussen, Conger & kagan, 1969).
b.      Perkembangan otak
Di antara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus bertumbuh pada masa awal anak- anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi. Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).
Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-tidaknya hingga masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf. ( Desmita, 2012 : 127-128)
c.       Perkembangan motorik
Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang mengatur sistem syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak usia ini lebih lincah dan aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari gerakan kasar mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan kecermatan dan kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi. Keterampilan dan koordinasi gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya dan keluwesannya.
Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana seperti kertas koran, kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan untuk membantu memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa keterampilan motorik yang perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan ketepatannya antara lain ialah: keterampilan koordinasi anggota gerak seperti tubuh untuk berjalan, berlari, melompat, keterampilan tangan,  jari-jemari dalam hal makan, mandi, berpakaian, melempar, menangkap, merangkai dan lain-lain, keterampilan kaki misalnya meniti, berjingkat, menari, menendang dan lain-lain. ( Gunarsa, 2008 : 11).

2.      Perkembangan Kognitif
a.      Perkembangan kognitif menurut teori Piaget
Secara garis besar, piaget mengelompokan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap:  tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap opera konkret, dan tahap operasi formal. Tahap sensorimotor lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan tindakan indrawinya.Tahap praoperasi diwarnai dengan mulai digunakannya simbol-simbol untuk menghadirkan suatu benda atau pemikiran, khususnya penggunaan bahasa. Tahap operasi konkret di tandai dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Tahap operasi formal dicirikan dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif, serta induktif.
Tahap-tahap diatas saling berkaitan. Urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahap sesudahnya mengandaikan terbentuknya tahap sebelumnya. Tetapi, tahun terbentuknya tahap tersebut dapat berubah-ubah menurut situasi seseorang. Seseorang dapat mulai tahap operasi formal pada umur 11 tahun, sedangkan orang lain baru mulai tahap yang sama pada umur 15 tahun. Perbedaan antara tahap sangat besar karena ada perbedaan kualitas pemikiran yang lain. Meskipun demikian, unsur dari perkembangan sebelumnya tetap tidak dibuang. Jadi, ada kesinambungan dari tahap ke tahap, walaupun ada juga perbedaan yang sangat mencolok.
Tabel I, skema empat tahap perkembangan kognitif piaget
Tahap
Umur
Ciri pokok perkembangan
Sensorimotor
0-2 tahun
·         Berdasarkan tindakan
·         Langkah demilangkah
Praoperasi
2-7 tahun
·         Penggunaan simbol/bahasa tanda
·         Konsep intutif
Operasi konkret
8-11 tahun
·         Pakai aturan jelas/logis
·         Reversibel dan kekekalan
Operasi formal
11 tahun ke atas
·         Hipotetis
·         Abstrak
·         Deduktif dan induktif
·         Logis dan probabilitas
(Suparno, : 24-25)
b.      Persepsi visual
Kematangan penglihatan juga meningkat pada usia prasekolah dan otot-otot mata sudah berkembang di akhir usia prasekolah. Hal ini memungkinkan anak menggerakan matanya untuk melihat sederetan huruf-huruf, memusatkan penglihatan dan mempertahankan perhatiannya untuk jangka waktu cukup lama.(http://www.ayobukasaja.com/2012/06/perkembangan-masa-awal-dan-akhir-anak.html
c.       Perkembangan Memori
Dibandingkan dengan bayi, mengukur memori anak-anak jauh lebih mudah, karena anak-anak telah dapat  memberikan reaksi secara verbal. Berikut ini akan diuraikan beberapa komponen penting dari memori anak-anak usia pra sekolah, terutama memori jangka pendek dan jangka panjang.
1)      Memori jangka pendek
Dalam memori jangka pendek, individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Memori jangka pendek ini sering di ukur dalam rentang memori, yaitu jumlah item yang dapat diulang kembli dengan tepat sesudah satu penyajian tunggal. Materi yang dipakai merupakan rangkaian urutan yang tidak berhubungan satu sama lain berupa angaka, huruf, atau simbol. Tes rentang memori pada umumnya dimasukan kedalam tes intelegensi yang dibakukan item-itemnya. Dengan menggunakan tes ini, terbukti bahwa rentang memori meningkat bersamaan dengan tumbuhnya anak menjadi lebih besar.
2)      Memori jangka panjang
Dalam studi yang dilakukan oleh Brown dan Scout, terlihat bahwa anak usia 4 tahun mencapai ketepatan 75% dari waktunya dalam merekognisi gambar-gambar yang telah diperlihatkan satu minggu sebelumnya. Beberapa studi juga menunjukan bahwa anak-anak memiliki memori rekognisi yang baik sekalipun telah mengalami penundaan untuk jangka waktu yang lama. Untuk mengungkapkan perbedaan antara memori anak-anak dengan memori orang dewasa pada umumnya yang dilakukan adalah mengukur recall dari pada mengukur recognition, sebab recall membutuhkan strategi pengulangan yang relatif aktif dan pencarian yang berlangsung terus menurus dalam memori kita.



d.      Perkembangan Atensi  
Atensi pada anak telah berkembang pada masa bayi. Aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa bayi ini memiliki arti yang sangat penting selama tahun-tahun pra sekolah. Penelitian telah menunjukan bahwa hilangnya atensi ( habituation) dan pulihnya atensi ( dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun pra sekolah.

e.       Perkembangan Metakognitif
Sebagai anak yang mulai tumbuh menjadi lebih besar, mereka berusaha mengetahui tentang pengetahuannya sendiri, tentang bagaimana belajar, dan mengingat situasi-situasi yang dialami setiap hari, dan bagaimana seseorang dapat meningkatkan penilaian kognitif mereka, para ahli psikologi menyebut tipe pengetahuan ini dengan metakognitif, yaitu pengetahuan tentang kognisi. Menurut Margaret W. Matlin (1994), metakognitif adalah “ knowledge and awareness about cognitive processes-or our thoughts about thinking”. jadi yang dimaksud dengan metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi atau tentang pemikiran kognitif.
Sejumlah peneliti lain lebih tertarik untuk mempelajari kemampuan metakognitif anak-anak, apakah anak-anak yang masih kecil telah mampu memahami pikiran-pikiran mereka sendiri dan pikiran-pikiran orang lain. Hala Chandler dan Fritz (1991) misalnya, menemukan bahwa anka-anak yang masih kecil usia 2 atau 2,5 tahun telah mengerti bahwa untuk menyembunyikan sebuah objek dari orang lain merea harus menggunakan taktik penipuan, seperti berbohong atau menghilangkan jejak mereka sendiri.

f.       Perkembangan bahasa
Dalam pembahasan tentang perkembangan kognitif diatas telah disinggung dalam fase prakonseptual, seiring dengan kemunculan simbolis, anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat. Perkembangan bahasa yang cepat ini dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Dengan demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami sejumlah nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan berbagai benda disekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara benda-benda tersebut.
Disamping itu pada masa ini penguasaan kosa kata anak juga meningkat pesat. Anak menguncapkan kalimat yang makin panjang dan makin bagus, menunjukan panjang pengucapan rata-rata anak telah mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Sesekali ia menggunakan kata perangkai akhirnya timbul anak kalimat. Schaerlaekens (1977), membedakan perkembangan bahasa pada masa awal anak-anak ini atas tiga, yaitu priode pra-lingual (kalimat satu kata), periode lingual- awal ( kalimat dua kata)  dari 1 hingga 2,5 tahun, dan periode differensiasi ( kalimat tiga kata dengan bertambahnya diferensiasi pada kelompok kata dan kecapan verbal). ( Desmita, 2012: 134-139)  

3.      Perkembangan Psikososial
Disamping perkembangan fisik dan kognitif sebagaimana telah di bicarakan di atas, masa awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan psikososial yang cukup pesat. Perkembangan psikososial yang terjadi pada masa awal anak-anak, diantaranya  hubungan dengan orang lain (orang tua & teman sebaya), bermain dan perkembangan moral.
a.       Hubungan dengan orang tua
Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhnya selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya.
Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang tua dan anak yang dilakukan oleh Diana Baumrind, 1972 ( dalam Lerner & Hultsch, 1983) merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter dan permisif. ( Desmita, 2012: 144).

b.      Hubungan dengan teman sebaya
Salah satu fungsi terpenting teman sebaya adalah sebagai sumber informasi dan bahan pembanding di luar lingkungan keluarga.Melalui teman anak memperoleh umpan balik tentang kemampuan yang dimilikinya.
c.       Bermain
Bermain merupakan hal yang essensial bagi kesehatan anak. Adapun manfaat bermain adalah :
1)      Meningkatkan kerjasama, tanggung jawab.
2)      Menghilangkan ketegangan
3)      Meningkatkan perkembangan kognitif
4)      Meningkatkan eksplorasi
5)      Memperluas kesempatan bagi anak untuk mengobrol dan berinteraksi dengan teman sebaya.
d.      Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah berkaitan dengan aturan atau konvensi tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Seseorang ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain, individu belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respon atas stimulus. Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan untuk menjelaskan perilaku moral.Perkembangan moral pada anak dapat berlangsung melalui beberapa cara yaitu, Pendidikan langsung, baik oleh orang tua, guru atau orang dewasa lainnya. Identifikasi, dengan cara meniru tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya. Proses coba-coba (trial dan error), yaitu mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba.(http://rara-rememberme.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-perkembangan-fisik.html)

B.     Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak
Periode ini mulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang, Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar budaya yang berbeda.Masa ini disebut juga masa anak sekolah. Anak-anak sudah lebih mandiri. Pada masa inilah anak paling peka dan paling siap untuk belajar. Mereka haus akan pengetahuan dan ingin selalu mengetahui dan memahami.
Pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Proses kognitif mereka sudah lebih logis dan tidak egosentris lagi. Anak sudah lebih mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi. Mereka juga sudah dapat memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan.Salah satu kemampuan kognitif yang berkembang pada saat ini adalah kemampuan melakukan konservasi (konsep bolak-balik ; mampu memahami sesuatu ; misalnya air, banyak air akan tetap sama, walaupun tempatnya berbeda-beda). Anak juga sudah memperlihatkan kemajuan dalam konsep waktu, dan jarak, walaupun pemahaman mereka mengenai angka masih terbatas.
Pada masa ini kosa kata anak sangat meningkat dan mereka dapat menguasai tata bahasa. Mereka juga sudah dapat belajar menguasai lebih dari satu bahasa (multilingualisme). Secara formal mereka sudah dapat diajarkan membaca dan menulis.
Perkembangan sosial anak mulai meningkat yang ditandai dengan adanya pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai kebutuhan ketentuan maupun peraturan-peraturan. Selain itu hubungan-hubungan antara anak dengan keluarga, teman sebaya dan sekolah sangat mewarnai perkembangan sosialnya.
Perkembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kognitifnya. Hal ini akan membentuk persepsi anak mengenai dirinya sendiri, dalam kompetensi sosialnya, dalam peran jenis kelaminnya, dan dalam menegakan pendapatnya mengenai apa yang benar dan salah. (http://www.ayobukasaja.com/2012/06/perkembangan-masa-awal-dan-akhir-anak.html).





BAB II
PENUTUP

Simpulan
Secara garis besar perkembangan pada masa anak-anak terbagi menjadi, perkembangan masa anak-anak awal, pertengahan, dan akhir.
Perkembangan Masa Anak-anak Awal (prasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. adapun  ciri perkembangan pada masa ini meliputi: Perkembangan fisik, perkembangan Kognitif, dan perkembangan psikososial. Perkembangan Fisik masa anak-anak awal meliputi: tinggi dan berat badan, perkembangan otak, dan perkembangan Motorik, sedangkan perkembangan kognitif masa anak-anak awal meliputi: perkembangan Persepsi, Memori, Atensi, Metakognitif, dan Bahasa. Adapun perkembangan psikososial masa anak-anak meliputi: perkembangan permainan, hubungan dengan orang tua. Hubungan dengan teman sebaya, gender, dan terakhir yaitu Moral.
Adapun Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak  dimulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang. Adapun cirri perkembangan pada masa ini meliputi: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial. Perkembangan fisik pada masa pertengahan dan akhir ini meliputi: keadaan berat dan tinggi badan, serta perkembangan motorik. Sedangkan perkembangan kognitif masa ini meliputi: perkembangan memori, pemikiran kritis, inteligensi (IQ), kecerdasan Emosional (EQ), kecerdasan Spiritual (SQ), kreativitas, dan bahasa. Adapun perkembangan psikososial pada masa ini meliputi: perkembangan pemahaman diri, hubungan dengn keluarga. Hubungan dengan teman sebaya.







DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Posdakarya.
Gunarsa. 2008. psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Gunung Mulya (online), (http://www.google.books. Diunduh 21 April 2013 pukul 13.00).
Suparno. Teori perkembangan kognitif jean piaget. Kota: Kanisun (online), (http://www.google.books. Diunduh 21 April 2013 pukul 13.10)















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Individu

WAKAF, HIBAH, SEDEKAH, DAN HADIAH

Sejarah Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad Saw.

makalah pengertian pendidikan