makalah pengertian pendidikan
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
(Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mandiri)
Mata
Kuliah: Dasar-dasar pendidikan
Dosen
pengampu : Drs. H. Maman Supriatman, M.pd
Erna Erlina (14121110049)
Fakultas Tarbiyah
Jurusan PAI- A semester 2
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl.Perjuangan By Pass Cirebon Telp. (0231)
480262, 481264
|
Tahun 2012/2013
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian pendidikan…………….. ………………………………...……..2
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan…………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap
orang pada dasarnya pernah mengalami pendidikan, tetapi tidak setiap orang
mengerti makna kata pendidikan. Pengertian
pendidikan menjadi penting manakala bahwa kita tidak dapat memungkiri bahwa
dengan perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah dengan
signifikan sehingga banyak mengubah pola piker pendidik, dari pola pikir yang
awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam
kemajuan pendidikan di Indonesia. Hanya saja, seiring dengan kemajuan
pendidikan terkadang konsep atau pengertian tersebut mungkin menjadi bias atau
kabur.
Melengkapi hal tersebut
pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori
pendidikan, yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Oleh karenanya kita bisa menengok dari pengertian pendidikan menurut para ahli.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat
ditarik sebuah rumusan masalah tentang apa pengertian pendidikan?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah
tersebut tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian
pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan
Secara
etimologi, pendidikan berasal dari bahasa Yunani, Paedagogiek. Pais berarti
anak, gogos artinya membimbing/tuntunan, dan iek artinya ilmu. Jadi secara
etimologi paedagogiek adalah ilmu yang membicarakan bagaimana memberikan
bimbingan kepada anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan menjadi education.
Education berasal dari bahasa yunani eduare yang
berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar
tumbuh dan berkembang. Dalam bahasa jawa disebut “Panggula Wenthah“ yang artinya
mengolah, membesarkan, mematangkan anak dalam pertumbuhan jasmani dan
rokhaninya.
Dalam
bahasa Indonesia disebut pendidikan yang berarti proses mendidik. Kata mendidik
dan pendidikan adalah dua hal yang saling berhubungan. Dari segi bahasa,
mendidik adalah jenis kata kerja, sedangkan pendidikan adalah kata benda. Kalau
kita mendidik kita melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Kegiatan menunjuk
adanya dua aspek yang harus ada didalamnya, yaitu pendidik dan peserta didik.
Jadi mendidik adalah merupakan suatu kegiatan yang mengandung komunikasi antara
dua orang atau lebih. ( Ekosusilo, 1990:
12).
Adapun
pengertian pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Brubacher
Dalam
bukunya yang berjudul Modern philosophies of Education disebutkan bahwa:
“ education should thought of as the process of man’s reciprocal adjustment
to be nature, to hisfellows, and to the ultimates nature of the cosmos”.
(Pendidikan
diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap manusia dalam penyesuaian
dirinya dengan alam, dengan teman, dan dengan alam semesta).
2. Drs.
D. Marimba (ahli filsafat islam)
Pendidikan
adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.
3. S.
Brojonegoro
Pendidikan/
mendidik adalah memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk
menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau denagn secara
singkat: pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir
sampai tercapainya kedewasaan, dalam arti jasmaniah dan rokhaniah. ( Ekosusilo,
1990: 14).
4. Dalam
Dictionari of education, makna education
adalah kumpulan semua proses yang
memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk tingkah laku
yang bernilai positif didalam masyarakat tempat ia hidup,. Istilah education
juga bermakna sebagai sebuah proses sosial ketika seseorang dihadapkan pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol ( khususnya lingkungan sosial)
sehingga mereka dapat memiliki kemampuan sosial dan perkembangan individual
secara optimal.
5. Pendidikan
adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sisitematis untuk memotivasi,
membina, membantu, dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih baik.
6. Pendidikan
adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya ( lahir dan batin), baik oleh orang
lain maupun oleh dirinya sendiri, dalam arti tuntunan agar anak didik memiliki
kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak, serta percaya diri
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan
sehari-hari.
7. Pendidikan
merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya.
Pendidikn sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya
sehingga membentk satu sisitem yang saling mempengaruhi.
8. Istilah
pendidikan disebut juga dengan istilah at-tarbiyah, at-ta’lim, dan at-ta’dib.
Kata at-tarbiyah sebangun dengan
kata ar-rabb, rabbayani, nurabbi,
ribbiyun, dan rabban. Fahrur
Rozi, berpendapat bahwa ar-rabb merupakan fonem yang seakar dengan at-tarbiyah,
yang berarti at-tanmiyah,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Ibnu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari
Al- Qurthubi mengartikan ar-rabb dengan makna pemilik, yang maha memperbaiki,
yang maha pengatur, yang maha menambah, yang maha menunaikan.
9. Al-Jauhari
mengarikan at-tarbiyah, rabban, dan rabba dengan member makan memelihara, dan menagasuh.
Apabila istilah at-tarbiyah diidentikkan dengan betuk madhi-nya
rabbayani ( Q.S. Al-Isra: 24), dan
bentuk mudhari’-nya ( Q.S. Asy-Syu’ara). At-tarbiyah mempunyai arti mengasuh,
menanggung, memberi makna, mengembangkan, memelihara, membuat, membesarkan, dan
menjinakan. Akan tetapi, konteks makna at-tarbiyah dalam Q.S. Al-Isra, lebih
luas mencakup aspek jasmani dan rohani, sedangkan dalam Q.S. Asy-Syu’ara ayat
18 hanya menyangkut aspek jasmani. Dalam
Q.S. Al-Imran : 79 dan 146 disebutkan, istilah rabbaniyyin dan ribbiyin,
sedangkan dalam hadis Nabi Muhamad Saw, digunakan istilah rabbaniyyin dan
rabbani sebagaimana tercantum
dalam hadits yang artinya,” jadilah kamu para pendidikyang penyantun, ahli
fiqh, dan berilmu pengetahuan. Seseorang
disebut rabbaani jika ia telah mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan, dan
sekecil-kecilnya sampai menuju yang lebih tinggi.” (H.R. Bukhari dan
Ibn’Abbas). Istilah pendidikan dalm bahasa arab adalah ta’lim yang
berasal dari kata ‘allama, yang
berarti proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya
batasan dan ketentuan.
10. Muhammad
Naquid Al-Attas mengartikan kata ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa adanya
pengenalan secara mendasar. Menurutnya, jika istilah ta’lim disamakan
dengan istilah tarbiyah, ta’lim mempunyai
makna pengenalan tempat segala sesuatu, sehingga maknanya lebih universal dari
pada istilah tarbiyah, karena
kata tarbiyah tidak meliputi segi pengetahuan dan hanya mengacu pada
kondisi eksternal.
11. Pendidikan
juga diistilahkan dengan ta’dib, yang mengandung pengertian sebagai
proses pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur yang ditanamkan dalam
diri manusia pada tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan
penciptaan, kemudian membimbimg dan mengarahkannya pada pengakuan dan pengenalan
kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
12. Ahmad
D. Marimba, mengartikan pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Kepribadian utama adalah kepribadian
yang sesuai dengan nilai-nilai kependidikan.
13. Omar
Muhammad Ath-Thaumy Asy-Syaibany, mengartikan pendidikan sebagai perubahan yang
diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan, baik pada tataran tingkah
laku individu
Maupun
pada taranan kehidupan sosial, serta pada tataran relasi denagn alam sekitar,
atau pengajaran sebagai aktivitas asasi, dan sebagai proporsi diantara
profesi-profesi dalam masyarakat. Pendidikan memfokuskan perubahan tingkah laku
manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Disamping itu, pendidikan juga
menekankan aspek produktivitas dan krativitas manusia sehingga mereka dapat
berperan serta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat.
14. Pendidikan
adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian yang
luhur, baik yang berkaitan dengan dimensi jasmani, rohani, akal maupun moral.
15. Pendidikan
adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani,
rohani, dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi,
keluarga, dan masyarakat yang berbudi.
16. Pendidikan
merupakan suatu sistem yang keseluruhan komponennya mendukung terwujudnya
tujuan pendidikan yang diidealkan.
17. Pedidikan artinya mendidik dengan tujuan
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, agar terbebas dari kebodohan.
18. Pendidikan
adalah pegembangan kedewasaan berpikir melalui proses transmisi ilmu
pengetahuan.
19. Pendidikan
adalah penguatan keyakinan terhadap kebenaran yang diyakini dengan pemahaman
ilmiah.
20. Pendidikan
merupakan bagian dari pengabdian hamba kepada sang pencipta yang telah
menganugrahkan kesempurnaan jasmani dan rohani kepada manusia.
21. Pendidikan
dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia,
baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, maupun terhadap
ketajaman dan kelembutan hati nuraninya. (Salahudin, 2011: 19-21).
22. John
Dewey
Pendidikan
adalah proses pembentukan keakapan-kecakapan fundamental secara intelektual,
emosional ke arah alam dan sesame manusia.
23. M.J.
longeveled
Pendidikan
adalah suatu usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
24. Thompson
Pendidikan
adalah proses pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.
25. Frederick
J. Mc Donald
Pendidikan
adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat manusia.
26. H.Horne
Pendidikan
adalah proses yang terus- menerus dari penyesuaian yang berkembang secara fisik
dan mental yang sadar dan bebas kepad Tuhan.
27. J.J.
Rousseau
Pendidikan
adalah pembekalan yang tidak ada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada
saat dewasa.
28. Ki
Hajar Dewantara
Pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter,) pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup
yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
29. Insan
Kamil
Pendidikan
adalah usah sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada
dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
30. Ivan
Illic
Pendidikan
adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup.
31. Edgar
Dalle
Pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan latihan, yang berlangsung
disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap
untuk masa yang akan datang.
32. Hartoto
Pendidikan
adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan terus-menerus dalam upaya
memanusiakan manusia.
33. W.P
Napitulu
Pendidikan
adalah kegiatan secara sadar, teratur, dan terencana dalam tujuan mengubah
tingkah laku ke arah yang diinginkan.
34. UU
No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pembelajaran, dan pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
35. UU.
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
Pendidikan
adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatanspritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara. (Hafid. 2013:28-29)
36. Pendidikan
merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin engan lingkunganny.
Sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya.
37. Pendidikan
adalah aset masa depan dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas. (
Sutikno. 2006: 4).
38. Menurut
buku “ Higher Education for American Democracy”
Educationis
is an instution of civilized society, but the purposes of education are not the
same in all societies. An educational system finds it’s the aims and philosophy
of the social order in which it functions.
pendidikan
ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi tujuan
pendidikan tidaklah sama delam setiap masyarakat. Sistem pendidikan suatu
masyarakat ( bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya didasarkan atas
prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu
masyarakat (bangsa).
39. Prof.
Rechey
Pendidikan
adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang
kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan
melembaga dengan pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses
pendidikan in-formal diluar sekolah.
40. Prof.
Lodge
Dalam
pengertian yang lebih luas, semua pengalaman
dapat dikatakan sebagai pendidikan.( hidup adalah pendidikan dan
pendidikan adalah hidup). Dalam pengertian yang sempit pendidikan dibatasi pada
funfsi tertentu didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat-istiadat
(tradisi) dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu
kepada warga masyarakat generasi berikutnya, dan demikian seterusnya. Dalam
pengertian yang lebih sempit ini, pendidikan
berarti, bahwa prakteknya, identik dengan “ sekolah”yaitu pengajaran
formal dalam kondisi-kondisi yang diatur. (TIM DOSEN FIP-IKIP MALANG. 1981:
3-4)
41. Pendidikan
adalah proses pembudayaan, proses cultural atau proses kultivasi untuk
mengembangkan semua bakat dan potensi manusia, guna mengangkat diri endiri dan
dunia sekitarnya pada taraf human.
42. Ernest Hemingway
Pendidikan
harus berfungsi sebagai “ a built-in, shockroof crap detector” ( alat
pendeteksi kebodohan dan keedanan yang kedap-kejutan tau tahan bantingan dan
menetap). Alasan Hemingway memberikan
pernyataan tersebut ialah
a. Jika
kita melihat surut sejarah manusia dimasa lalu sampai sekarang, maka tampak
adanya kecenderungan pada manusia untuk memuja-muja bermacam-macam kebodohan
dan keedanan (craps) yang dipompakan dari luar, demi kepentingan
kelompok kaum elite yang tengah berkuasaa.
b. Oleh
karena itu tugas sekolah ialah menemukan macam-macam kesesatan yang menyebarkan
kebohongan dan keedanan di tengah masyarakat, lalu mengajak orang untuk
berfikir kritis dan waras. Ringkasnya, sekolah harus mengajarkan
pengertian-pengertian baru yang benar, mendapat perspektif baru, merumuskan
metaphor (kiasan) dan interpretasi yang baru, supaya anak-didik bisa sampai
pada kebenaran sejati, dan tidak sering tertipu.
43. David
Riesman
Pendidikan
sebagai lembaga yang “counfer-cyclical” ( yang kontra-siklis). Artinya
sekolah harus lebih banyak mengemukakan nilai-nilai dan norma-norma yang tidak
banyak dikemukakan oleh mayoritas kelembagaan sosial ditengah masyarakat budaya
kita. Karena itu sekolah harus lebih banyak berperan sebagai agen pembaharu dan
agen yang kretif, terutama untuk melawan rutinisme, kebiasaan kaku dan mekanis,
hal-hal yang semu-maya yang banyak terdapat pada zaman dan menyajikan kebenaran
kemanfaatan kebaikan.
44. Norbert
Wiener
Sekolah/pendidikn
harus berfungsi sebagai “ anti- entroporik system (sitem umpan balik yang anti
enteporik). Entropy adalah kecenderungan umum pada setiap sistem baik
yang alami maupun yang bersipat buatan untuk kehilangan energy, daya kerja dan
keguanaannya, lalu menjadi kesia-siaa. Maka pendidikan harus menjadi sistem
umpan balik yang mampu melawan ketidak gunaan, kesia-siaan, dan kekacauan yang
ada ditengan masyarakat manusia, untuk menemukan hal-hal yang benar. Jelasnya,
sekolah itu harus bersikap krits melihat situasi dan kondisi yang terjadi
disekitarnya; dan bisa berfungsi selaku crap-detector atau penemu
macam-macam kebodohan dan kegila-gilaan serta berusaha untuk ikut
memperbaikinya.
45. Pendidikan/
pedagogi merupakan rangkaian upaya yang kompleks untk memekarkan segenap bakat
dan potensi individu, dibantu oleh teknik-teknik ilmiah dan seni pengendalian (
cibernetika) guna mempengaruhi pribadi dan kelompok untuk membangun diri
sendiri dan lingkungan.
46. Pendidikan
merupakan rangkaian kegiatan yang intensional, bertujuan, disengaja,
direncanakan, diorganisir dengan otomatis, diawasi, dinilai serta dinilai ulang
untuk menghasilkan prototype manusia terdidik yang bermutu dan efisien.
47. Pegagogi/pendidikan
lebih baik disebut sebagai andaragogi (Andros, andro, aner= orang manusia ;
agoo= membimbing, mendidik) adalah ilmu untuk membentuk manusia menjadi
kepribadian yang utuh, agar ia mampu mandiri dan bertanggung jawab atas segala
tingkah lakunya.
48. Pendidikan
adalah seni mengajar; karena dengan mengajarkan ilmu, keterampilan dan
pengalaman tertentu orang melakukan perbuatan yang kreatif mirip karya seni.
49. Encyclopedia Americana
Pendidikan
merupakan sebarang proses yang dipakai oleh individu untuk memperoleh
pengetahuan atau wawasan, ataw untuk mengembangkan sikap-sikap dan
keterampilan-ketermpilan.
50. Pendidikan
adalah segala perbuatan yang etis, kreatif sistematis dan intensional, yang
dibantu oleh metoe dan teknik ilmiah diarahkan pada pencapaian tujuan
pendidikan. (Kartono. 1981: 24, dan 31)
BAB
III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari beberapa pengertian pendidikan diatas
meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat kesatuan
dan unsure-unsur yang terdapat didalamnya, secara esensial menunjukan suatu
proses bimbingan atau tuntunan yang didalamnya mengandung unsure seperti pendidik,
anak didik dan tujuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ekosusilo, Madyo. 1990. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang:
Effhar Offset Semarang
Hafid, Anwar. 2013. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan.
Bandung: ALFABETA, cv
Kartono, Kartini. Tahun . Pengantar Ilmu Mendidik
Teoritis.
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan.
Bandung: CV Pustaka Setia
Sutikno, Sobry. 2006. Pendidikan Sekarang Dan
Pendidikan Masa Depan. N.T.B: NTp Press
TIM
DOSEN FIP_IKIP MALANG. 1981. Pengatar Dasar-Dasar Kependidikan.
Surabaya: Usaha Nasional Jl. Praban No. 55.
Komentar
Posting Komentar