Wawancara sebagai Alat Ukur Evaluasi Belajar

Wawancara Sebagai Alat Ukur
Evaluasi Belajar
Diajukan Untuk Memenuhi  Tugas Mandiri
Mata kuliah: Evaluasi Pembelajaran
Dosen pengampu: Drs. H. U. Sjamsunin, M.Pd


Oleh:
ERNA ERLINA (14121110049)


SEMESTER : III
PAI-A
FAKULTAS TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45132
2014/2015



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Berkat taufiq dan hidayah-Nya, Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Sebagaimana diajukan untuk memenuhi tugas Mandiri Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Makalah ini berjudul “Wawancara Sebagai Alat Evaluasi Belajar”. Isinya menjelaskan tentang Pengertian dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam  Wawancara yang merupakan salah satu jenis alat evaluasi belajar. Dengan tersusunnya makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu: Bapak Drs. H. U. Sjamsunin, M.Pd atas dorongan dan bimbingannya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu segala kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Serta penyusun minta maaf, apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Harapan penyusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.



Cirebon, 20 Mei 2014



                                                                      









i
 

      

DAFTAR  ISI

                                                                                                                        Hal
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Wawancara................................................................... 3
B.     kelebihan dan kekurangan wawancara........................................... 4
C.     Pedoman menyusun wawancara..................................................... 6
D.    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara....................... 7

BAB III PENUTUP
A.    Simpulan……………………………………………………......... 8
DAFTAR PUSTAKA



 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam  dunia pendidikan, kita  mengetahui bahwa setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian. Evaluasi memiliki kedudukan yang penting dalam proses pembelajaran.
 Dengan melakukan evaluasi, guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Selanjutnya didalam melakukan evaluasi ada dua teknik evaluasi yang kita kenal yaitu teknik evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik non tes.
 Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective domain) dan ranah ketrampilan (Psychomotoric domain). Jenis-jenis  teknik non tes yakni observasi, wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penilaian, angket, studi kasus, catatan insidental, sosiometri, inventori kepribadian dan teknik pemberian penghargaan kepada peserta didik. Sedangkan teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian wawancara?
2.      Apa kelebihan dan kekurangan wawancara?
3.      Bagaimana Menyusun Pedoman wawancara?
4.      Apa yang harus diperhatikan dalam wawancara?


C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui apa pengertian wawancara
2.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan wawancara
3.      Untuk mengetahui cara menyusun pedoman wawancara
4.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan wawancara hanya berasal dari pihak pewawancara, sementara responden hanya bertugas sebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain mengonstruksi orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan sebagainya.
Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranya adalah membagi wawancara kedalam dua bentuk, yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin adalah kegiatan wawancara yang pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan-kemungkinan jawabannya telah dipersiapkan pihak pewawancara, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan pewawancara. Adapun dalam Wawancara bebs, responden diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara sesuai dengan pendapatnya tanpa terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat pewawancaranya. ( Hamdani, 2011: 318).

Adapun menurut Zainal Arifin (2012:158) Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media. jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.
Tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu .
2.      Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah
3.      Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder (alat perekam suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dicatat secara lebih lengkap. Penggunaan pedoman wawancara dan alat bantu perekam suara itu akan sangat membantu kepada pewawancara dalam mengategorikan dan menganalisis jawaban-jawaban yang diberikan oleh peserta didik atau orang tua peserta didik untuk pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan. (http://wwwqolbu.blogspot.com/2013/10/teknik-evaluasi-hasil-belajar-non-tes.html)


B.     Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan wawancara antara lain
1.       Dapat berkomuniakasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya.
2.      Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar.
3.      Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal.


Sementara kelemahan dari wawancara yaitu:
1.      Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga dan biaya
2.      Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan
3.      Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawancarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara, karena itu perlu adanya adaptasi diri antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.

Pertanyaan wawancara dapat menggunakan bentuk seperti berikut:
a)      Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini biasanya digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan jawabannya sudah konkret.
b)      Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak member strukturjawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas.
c)      Bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur ada pula yang bebas.






C.    Pedoman Menyusun  Wawancara
Untuk dapat menyusun pedoman wawancara, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Merumuskan tujuan wawancara.
2)      Membuat kisi-kisi atau Layout dan  pedoman wawancara.
3)      Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersikap defensive.
4)      Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disiusun sehingga dapat diperbaiki lagi.
5)       Melaksanakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

Contoh:

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No
Masalah
Tujuan
Pertanyaan
Bentuk Pertanyaan












Format Pedoman Wawancara

No
Aspek-aspek yang diwawancarai
Ringkasan Jawaban
Ket
1



2



3



4




D.     Hal-hal yang perlu diperhatikan  sebelum wawancara
Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:
1.      Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
2.      Berdasarkan tujuan di atas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut. Aspek-aspek tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan wawancara.
3.      Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk berstruktur atau bentuk terbuka
4.      Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan jenis wawancara, yakni membuat pertanyaan yang berstruktur atau yang bebas
5.       Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara. (Sudjana, Nana,1991:69)


BAB III
PENUTUP

Simpulan
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Maksud diadakan wawancara sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain mengonstruksi orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan sebagainya.
Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranya adalah membagi wawancara kedalam dua bentuk, yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder (alat perekam suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dicatat secara lebih lengkap.














Daftar Pustaka

Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia

Nana Sudjana, 1991, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Zainal Arifin,2012, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja RosdaKarya Offset











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Individu

WAKAF, HIBAH, SEDEKAH, DAN HADIAH

Sejarah Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad Saw.

makalah pengertian pendidikan

MAKALAH PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK