FILSAFAT ALAM SEBAGAI SIKAP DEMITOLOGI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
pada Umumnya pemikiran teoritis itu memiliki kaitan yang erat dengan lingkungan tempat pemikiran itu dilakukan dan pemikiran teoritis itu permulaan lahirnya filsafat di Yunani pada abad ke-6 sebelum masehi da Yunani merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh dan pada zaman itu lahirlah para pemikir yang mengarah dan menyebabkan filsafat itu dilahirkan.Cirri-ciri umum filsafat Yunani adalah rasionalisme. Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sophis untuk melihat rasionalisme sofis perlu dipahami lebih terdahulu latar belakangnya. Latar belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya. Pada bab selanjutnya penulis akan membahas tentang filsafat pra Socrates dan tokoh-tokoh filsafat Yunani kuno beserta pemikirannya , karena bagian ini akan membicarakan asal usul alam semesta yang menjadi pembicaraan awal filsafat . pembicaraan ini melibatkan lima filsuf besar dengan sistem pemikirannya yang eksklusif . kemudian dilanjutkan dengan kjian unsur alam semesta yang melibatkan beberapa filsuf.
B.     Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Filsafat Alam Sebagai Sikap Demitologi?
2.      Siapa Tokoh-Tokoh filsafat Alam?

C.    Tujuan
1        Untuk mengetahui Filsafat Alam Sebagai Sikap Demitologi
2        Untuk mengetahui Tokoh-tokoh Filsafat Alam









BAB II
PEMBAHASAN
1.      Filsafat Alam Sebagai Sikap Demitologi
Membahas filsafat alam sebagai sikap Demitologi, berarti dapat disimpulkan membahas tentang Perkembangan dan Tokoh Filsafat Yunani
a.      Filsafat pra Socrates. 
Filsafat Yunani dalam sejarah merupakan tonggak pangkal munculnya filsafat.[1]
Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan, bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai suatu kebenaran yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya, suatu kebenaran lewat akal pikir (logos) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber pada mitos (dongeng-dongeng). Baru setelah abad ke-6 SM, muncul keadaan yang dinamakan demitologi, yang artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang berifat mitologi.[2] Pada abad Yunani muncul pemikir-pemikir yang disebut filosuf alam. Dinamakan demikian karena objek yang dijadikan pokok persoalan adalah mengenai alam (cosmos). Tujuan filosofi mereka adalah memikirkan soal alam besar. Dari mana terjadinya alam, itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka.
Pemikiran yang demikian waktu itu merupakan pemikiran yang sangat maju, rasional dan radikal. Sebab pada waktu itu kebanyakan orang hanya menerima begitu saja keadaan alam seperti apa yang dapat ditangkap dengan inderanya, tanpa mempersoalkannya lebih jauh. Sedang dilain pihak orang cukup puas menerima keterangan tentang kejadian alam dalam cerita nenek moyang, my the, legenda atau gugon tuhon.
Para filosuf alam tersebut tidak mempercayai cerita-cerita yang demikian, dan menganggapnya sebagai takhayul yang tidak masuk akal. Karena itulah mereka berusaha untuk mendapatkan keterangan tentang inti dasar alam itu dari daya pikirnya sendiri. Maka mereka pantas mendapat sebutan sebagai pemikir yang radikal,karena pemikiran mereka sampai pada akar dari alam yang dipersoalkan.  [3]

2.  Para filosuf yang tergolong dalam filosuf alam adalah:

1.      THALES (625-545 SM)
Thales disebut-sebut sebagai bapak filsafat Yunani, sebab dialah filosuf yang pertama. Namun ajaran filsafatnya tidak pernah ditulisnya sendiri, hanya disampaikan dari mulut-ke mulut melalui murid-muridnya. Baru kemudian datang Aristoteles untuk menuliskannya. Menurut keteranagan Aristoteles, kesimpulan ajaran Thales ialah semuanya itu air. Air yang cair itu adalah pangkal, pokok dan dasar (principle) segala-galanya. Aristoteles tidak mempergunakan takhayul atau kepercayaan umum diwaktu itu,melainkan dengan akal. Dengan berdasarkan pengalaman yang dilihatnya sehari-hari dijadikanlah pikirannya untuk menyusun bangun alam. Sebagai seorang pesisir ia dapat melihat setiap hari, betapa air laut menjadi sumber hidup. Thales melihat pula kemegahan air laut, yang menjadikan ia takjub. Sewaktu-waktu air laut menggulung dan menghanyutkan, memusnahkan dan menghidupkan. Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi,tetapi juga akhir dari segala yang ada yang jadi itu.[4]

2.      ANAXIMANDROS (610-547 SM)
   Anaximandros disebut juga Anaximander yang merupakan murid Thales yang berasal dari kota yang sama. selain ahli astronomi anaximandros juga ahli geografi. Keahlian geografinya di tandai dengan penetapan beliau sebagai orang pertama yang membuat peta dunia.
   Berbeda dengan thales, menurut anaximandros alam ( arche ) bukan air tetapi apeiron. [5] apeiron adalah zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan tidak dapat dirupakan, tak ada persamaanya dengan apapun. [6] dan memiliki sifat keilahian dan abadi. [7] anaximandros berpendapat bahwa proses terjadinya alam dari yang tak terbatas ( apeiron ) melalui proses antagonis ( pertentangan ) diantara dua unsur yang berlawanan yaitu panas dan dingin. Adapun proses terjadinya makhluk sama dengan gurunya Thales, anaximandros berpendapat bahwa semua makhluk yang hidup dari air.
   Apeirion yang digambarkan sebagai ilahi atau bersifat ilahi yang menurut anaximandros berasal dari apeirion dan menjadi apeirion kembali mempunyai kemiripan dengan pandangan islam bahwa alam semesta berasal dari tuhan dan akan kembali kepada-Nya,(Qs.Al-baqoroh 156).[8]
3.      Anaximenes ( 585-494 SM )
Anaximenes adalah seorang murid anaximandros. Ia adalah filosuf alam terakhir dari kota miletos. Pandangan filsafat nya sama dengan pandangan gurunya. [9] Menurut anaximenes, prinsip yang merupakan asal usul segala sesuatu adalah udara. [10]

4.      DEMOKRITOS ( 460-360 SM )
   Pada zaman dahulu kala, ajaran demokritos banyak dilupakan orang, baru pada zaman modern pendapatnya dihidupkan kembali karena ternyata pendapatnya berdasar kepada ilmu pengetahuan.
   Demokritos adalah murid leukipos, dan sama dengan pendapat gurunya bahwa ala mini terdiri dari atom-atom yang bergerak-gerak tanpa akhir,dan jumlahnya sangat banyak. Demokritos sependapat dengan heraklitos, bahwa anasir yang pertama adalah api. Api terdiri dari atom yang sangat halus, licin dan bulat. Atom apilah yang menjadi dasar dalam segala yang hidup. Atop api adalah jiwa. Jiwa itu tersebar keseluruh badan kita, yang menyebabkan badan kita kita bergerak. Waktu menarik nafas, kita tolak ia keluar. Kita hidup hanya selama kita bernafas. [11]

5.      Pythagoras ( 580-500 SM )
   Dikepulauan samos terdapat ahli pikir yang terkenal yaitu Pythagoras. Hidup didunia menurut faham Pythagoras adalah persediaan buat akhirat. Berlagu dengan music adalah sebuah jalan untuk membersihkan ruh. Dalam kehidupan kaum Pythagoras music itu dimulianakan. Selain dari ahli mistik Pythagoras juga sebagai ahli pikir, terutama ilmu matamatik. Diantara pengikut pengikut Pythagoras berkembanglah dua aliran, yang pertama disebut akusmatikoi ( akusm: apa yang telah didengar, peraturan ), mereka mengindahkan penyucian dengan mentaati semua peraturan. Yang kedua disebut mathematikoi ( mathesis: ilmu pengetahuan ), mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khusus nya ilmu pasti.[12]
6.      Heraklitos ( 540-480 SM )
Ia lahir dikota ephesos diasia minor. Ia mengatakn bahwa asal segala sesuatu hanyalah satu anasir yakni api.Segala kejadian didunia ini serupa dengan apim yang tidak putus nya dengan berganti ganti memakan dan menghidupi dirinya sendiri Menurut nya bahwa segala perubahan itu dikuasai oleh hukum dunia yang satu yaitu logos ( pikiran ).[13] Pada masa purba heraklitos diberi nama julukan si gelap ( ho skoteinos )
7.      Empedokles
Filusuf ini lahir dikota akragas, kota kecil dipulau Sisilia, sekitar abad ke-5 SM. Selain filsuf empedokles juga seorang dokter,penyair, ahli pidato dan politikus,namun keahlian utamanya ialah filsuf sampai ia meninggal dalam usia 60 tahun.
   Pemikiran terpentingnya adalah mengenai unsur-unsur alam. Berbeda dengan filsuf sebelumnya yang berpendapat bahwa alam memiliki satu unsure,maka empedokles mengatakan terdiri dari empat anasir yaitu api, udara, tanah dan air.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
    filosofi filsafat pra Socrates adalah memikirkan soal alam besar darimana terjadinya alam itulah yang menjadi sentral persoalan bagi mereka, pemikiran yang demikian itu merupakan pemikiran yang sangat maju, rasional dan radikal.
     Dan pemikir atau filusuf pada zaman ini berbeda-beda pemikiran dan pendapatnya dalam menyimpulkan tentang alam semesta ini. Thales menyatakan bahwa asal dari semua adalah air, Anaximandros menyatakan bahwa alam berasal dari yang tak terhingga atau yang tak terbatas, Anaximenes memiliki prinsip bahwa asal usul segala sesuatu itu adalah udara.
Herakleitos adalah salah satu filusuf yang sangat sulit jalan pemikirannya ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada selalu berubah dan sedang menjadi. Pythagoras adalah seorang Ahli matematika dan filsuf Yunani yang sangat terkenal melalui teoremanya, Pytagoraslah yang menyatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur. Demokritos  berpendapat bahwa alam dari Atom.adapun Empedokles berpendapat bahwa alam berasal dari empat anasir yaitu api, udara, tanah dan air.






DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syadali,Filsafat Umum,(Bandung:Pustaka Setia,1997)
Hasan Bakti Nasution,Filsafat Umum, ( Jakarta: Gaya Media Pratama,2001)
K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani,( Yogyakarta: Kanisius 1975)
Www.cahaya ibnu adam.blogspot.com


[1] Ahmad Syadali,Filsafat Umum,(Bandung:Pustaka Setia,1997),hlm.39
[2] Www.cahaya ibnu adam.blogspot.com
[3] Ahmad Syadali, Loc.cit
[4]  Ibid.Hlm.39-42
[5] Hasan Bakti Nasution,Filsafat Umum, ( Jakarta: Gaya Media Pratama,2001),Hlm.39-40
[6] Ahmad syadali, Loc,Cit
[7] Hasan Bakti Nasution,Op.Cit. hlm.40
[8] ibid
[9] Ahmad Syadali,Op.Cit.Hlm.44-47
[10] K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani,( Yogyakarta: Kanisius 1975), Hlm.31
[11] Hasan Bakti Nasution.Op.Cit.hlm. 41-42
[12] Ahmad Syadali,Op.Cit.hlm.47
[13] Ibid. hlm.51-53

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Individu

WAKAF, HIBAH, SEDEKAH, DAN HADIAH

Sejarah Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad Saw.

makalah pengertian pendidikan

MAKALAH PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK